Penentuan Kondisi Optimum Nacl Dan Na2co3 Dalam Proses Pencelupan Kain Rajut Kapas-Bambu (60%-40%) Dengan Zat Warna Reaktif (Reactive Blue Brf)

Samuel Martin Pradana, Nada Zakiyya Zahra, Rr Wiwiek Eka Mulyani

Sari


Pengembangan bahan tekstil banyak dilakukan dalam beberapa tahun terakhir, contohnya pembuatan serat dari tanaman bambu. Penggunaan serat bamboo biasanya dicampur dengan serat kapas yang merupakan serat alam untuk menghasilkan kain dengan sifat daya serap terhadap air atau keringat yang tinggi. Penggunaan serat bamboo sebagai bahan tekstil terbarukan diklaim memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan serat kapas, salah satunya adalah daya serapnya yang tinggi. Daya serap tersebut dipengaruhi oleh sifat moisture regain (MR) yang terdapat pada suatu serat. Moisture regain serat bamboo hampir 2 kali lipat daripada moisture regain serat kapas. Perbedaan moisture regain antara serat kapas dan bamboo tersebut dapat menyebabkan perbedaan daya serap pada kain yang terdiri dari campuran serat kapas dan bamboo.

Perbedaan daya serap antara serat kapas dan serat bamboo cukup signifikan sehingga dapat berpengaruh terhadap kerataan warna hasil pencelupan kain campuran kapas-bamboo. Untuk meningkatkan kerataan warna, diperlukan penambahan zat pembantu tekstil dalam proses pencelupan. Zat pembantu tekstil yang berperan penting dalam pencelupan serat selulosa dengan zat warna reaktif adalah elektrolit (natrium klorida) dan alkali (natrium karbonat). Penambahan elektrolit dan alkali dengan konsentrasi tertentu ke dalam larutan celup dapat meningkatkan penyerapan zat warna ke dalam serat. Penggunaan elektrolit dan alkali tersebut diharapkan mampu membuat penyerapan zat warna reaktif terhadap serat kapas dan bamboo menjadi relatif sama sehingga menghasilkan kerataan warna yang baik dengan ketuaan warna yang tinggi serta ketahanan luntur warna yang baik pula.

Percobaan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pencelupan kain rajut kapas-bamboo (60%-40%) dengan zat warna reaktif bifungsional (Reactive Blue BRF) yang memiliki dua gugus reaktif (monoklorotriazin dan vinil sulfon) menggunakan metode perendaman. Dalam percobaan ini dilakukan dua variasi, yaitu variasi konsentrasi natrium klorida (30 g/l, 45 g/l, 60 g/l) dan natrium karbonat (10 g/l, 20 g/l, 30 g/l) yang berfungsi sebagai zat pembantu tekstil dalam proses pencelupan. Kain hasil pencelupan dievaluasi ketuaan warna, kerataan warna, dan ketahanan luntur warnanya terhadap pencucian.

Hasil pengujian menunjukkan bahwa peningkatan konsentrasi natrium klorida dan natrium karbonat berpengaruh terhadap ketuaan dan kerataan warna hasil pencelupan, tetapi tidak berpengaruh terhadap ketahanan luntur warna terhadap pencucian. Semakin tinggi konsentrasi natrium klorida dan natrium karbonat yang digunakan, maka semakin tinggi ketuaan warna dan kerataan warna kain hasil pencelupan. Akan tetapi, penggunaan natrium klorida dan natrium karbonat dengan konsentrasi berlebih dapat menyebabkan warna hasil pencelupan kurang rata.

Kondisi optimum yang diperoleh dari penelitian ini adalah pencelupan dengan menggunakan natrium klorida (NaCl) 45 g/l dan natrium karbonat (Na2CO3) 20 g/l. Hasil pengujian menunjukkan bahwa kain kapas-bamboo yang dicelup dengan konsentrasi tersebut memiliki ketuaan warna yang cukup tinggi (nilai K/S zat warna yang terserap pada bahan 12,1963), kerataan warna terbaik (nilai standardeviasi paling rendah 0,2560), dan ketahanan luntur warna terhadap pencucian yang baik dengan skala penodaan pada kain pelapis atau multifiber 4-5.

Kata Kunci


Kapas-bamboo, Natrium Klorida, Natrium Karbonat, zat warna Reaktif

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Basit, A. dkk. Comparison of mechanical and thermal comfort properties of tencel blended with regenerated fibers and cotton woven fabrics. Autex Res. J. 19, 80–85 (2019).

Azeem, M. W., Hanif, M. A. & Khan, M. M. Bamboo. Med. Plants South Asia 29–45 (2020) doi:10.1016/b978-0-08-102659-5.00003-3.

Gun, A. D. & Tiber, B. Color, color fastness and abrasion properties of 50/50 bamboo/cotton blended plain knitted fabrics in three different stitch lengths. Text. Res. J. 81, 1903–1915 (2011).

Tuteja, S. & Birla, J. D. Effect of Formic Acid Pretreatment on the Dyeing of Bamboo Fabric. Artic. J. Text. Assoc. (2022) doi:10.17605/OSF.IO/BG9V5.

SUN, B., JIA, J. W., WU, S. C., & CUI, H. W. (2005).... - Google Cendekia. https://scholar.google.com/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=SUN%2C+B.%2C+JIA%2C+J.+W.%2C+WU%2C+S.+C.%2C+%26+CUI%2C+H.+W.+%282005%29.+Dyeing+and+finishing+of+bamboo%2Fcotton+blended+fabric+%5BJ%5D.+Dyeing+and+Finishing%2C+6.&btnG=.

Liu, L., Wang, Q., Cheng, L., Qian, J. & Yu, J. Modification of natural bamboo fibers for textile applications. Fibers Polym. 12, 95–103 (2011).

. A. N. M. A. H. Effect of Dyeing Parameters on Dyeing of Cotton Fabrics With Fluoro Chloro Pyrimidene Reactive Dyes. Int. J. Res. Eng. Technol. 03, 125–128 (2014).

Xiao, H. & Zhao, T. One-Bath Union Dyeing of Wool/Acrylic Blend Fabric with Cationic Reactive Dyes Based on Azobenzene. Fibers Polym. 19, 331–339 (2018).

Wellner, D. B., Couperthwaite, S. J. & Millar, G. J. Influence of operating parameters during electrocoagulation of sodium chloride and sodium bicarbonate solutions using aluminium electrodes. J. Water Process Eng. 22, 13–26 (2018).

Sultana, S., Fatema, U., Journal, A. I.-E. S. & 2016, undefined. Sensitivity Analysis Of Vynyl Sulphone And BisMonochlorotriazine Reactive Groups Of Reactive Dyes. core.ac.uk.

Hermawan, J., Pradana, S. M. & Mulyani, W. E. Pengaruh Ph Awal Dan Durasi Penambahan Alkali Pada Pencelupan Kain Rajut Bambu Dan Kapas (60%/40%) Menggunakan Zat Warna Reaktif Vinil Sulfon Metoda One-Bath. Texere 19, 16–25 (2021).

Patel, M. J. & Tandel, R. C. Dyeing and printing study of synthesized reactive dyes using phenyl urea bifunctional reactive dyes on cotton fabric. Mater. Today Proc. 51, 770–778 (2021).

Weber, E. J. & Stickney, V. C. Hydrolysis kinetics of Reactive Blue 19-Vinyl Sulfone. Water Res. 27, 63–67 (1993).




DOI: https://doi.org/10.53298/texere.v21i1.01

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


e-ISSN2774-1893
p‐ISSN1411-3090
PenerbitPoliteknik STTT Bandung


TEXERE telah terindeks pada:
Google Scholar  Portal Garuda