Efektifitas Penggunaan pH Alkali Dalam Pencelupan Kain Kapas dengan Zat Warna Reaktif Monoklorotriazin Metode Perendaman

Wiwiek Eka Mulyani, Izmie Khoerunnisa, Lestari Wardani, - Pudjiati, Samuel Martin Pradana

Sari


Zat warna reaktif panas jenis monoclorotriazin merupakan zat warna yang memiliki sifat tidak tahan terhadap alkali. Namun, dalam proses pencelupan dengan zat warna reaktif memerlukan alkali untuk proses fiksasi agar zat warna dapat berikatan dengan serat.  Faktor yang berpengaruh pada proses fiksasi adalah penggunaan alkali dan pH larutan pencelupan. Dalam penelitian membahas mengenai pengaruh pH alkali pada larutan pencelupan zat warna monoclorotriazin (C.I Reactive Orange 13) untuk mendapatkan hasil pencelupan pada kain  kapas yang memiliki ketuaan dan kerataan warna, serta ketahanan warna terhadap pencucian yang baik (nilai 4-5). Alkali yang digunakan menggunakan alkali kuat (natrium hidroksida) dengan rentang pH 10, 10,5, 11, 11,5, dan 12. Metode pencelupan menggunakan metode perendaman pada suhu 80  selama 60 menit. Evaluasi ketuaan dan kerataan warna menggunakan spektrofotrometer dan laundry O meter untuk menganalisis ketahanan luntur warna terhadap pencucian. Hasil penelitian menunjukkan  penggunaan alkali berpengaruh terhadap ketuaan warna tetapi tidak berpengaruh terhadap kerataan dan ketahanan luntur warna. Hasil pencelupan optimum didapat pada pH 10.5 dengan nilai ketuaan warna (K/S) sebesar 2,94, nilai standar deviasi (kerataan warna) sebesar 0,01, nilai 5 pada  ketahanan luntur terhadap pencucian.    


Kata Kunci


Zat Warna Reaktif Monoclorotriazin, Kapas, pH Larutan, Natrium hidroksida, Metode Perendaman.

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Cotton, L., Hayward, A. S., Lant, N. J. & Blackburn, R. S. Improved garment longevity and reduced microfibre release are important sustainability benefits of laundering in colder and quicker washing machine cycles. Dyes and Pigments 177, 108120 (2020).

Bigolin, R., Blomgren, E., Lidström, A., Malmgren De Oliveira, S. & Thornquist, C. Material Inventories and Garment Ontologies: Advancing Upcycling Methods in Fashion Practice. Sustainability 14, 2906 (2022).

Lewis, D. M. & Vo, L. T. T. Dyeing cotton with reactive dyes under neutral conditions. Coloration Technology 123, 306–311 (2007).

Zhao, C. et al. Synthesis and Properties of Novel Reactive Dyes Comprising Acyl Fluoride Group on Cotton Fabrics. Molecules 27, 4147 (2022).

Patel, M. J., Tandel, R. C., Sonera, S. A. & Bairwa, S. K. Trends in the synthesis and application of some reactive dyes: A review. Braz. J. of Sci. 2, 14–29 (2023).

Tang, A. Y. L. & Kan, C. Non‐aqueous dyeing of cotton fibre with reactive dyes: A review. Coloration Technol 136, 214–223 (2020).

Pei, L., Gu, X. & Wang, J. Sustainable dyeing of cotton fabric with reactive dye in silicone oil emulsion for improving dye uptake and reducing wastewater. Cellulose 28, 2537–2550 (2021).

Pruś, S., Kulpiński, P., Matyjas-Zgondek, E. & Wojciechowski, K. Mechanism of Bonding Reactive Dyes with Copolymer (chloromethyl)oxirane-1H-imidazole cationised Cellulose. Materials 15, 4664 (2022).

Sun, L. et al. Coloration of Calcium Alginate Fiber with Dyes and Auxiliary Derived from Polyvinylamine. Part II. Application of PVAm in Salt-free Dyeing with Reactive Dyes. Fibers Polym 22, 2773–2781 (2021).

Khapre, M., Shekhawat, A., Saravanan, D., Pandey, S. & Jugade, R. Mesoporous Fe–Al-doped cellulose for the efficient removal of reactive dyes. Mater. Adv. 3, 3278–3285 (2022).




DOI: https://doi.org/10.53298/texere.v22i1.01

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


e-ISSN2774-1893
p‐ISSN1411-3090
PenerbitPoliteknik STTT Bandung


TEXERE telah terindeks pada:
Sinta S4 Google Scholar  Portal Garuda