Pengaruh Kecepatan Rol Pelilinan di Mesin Winding Terhadap Friksi dan Hairiness Benang

Ria Wanti, Riavani Setiawati

Sari


Kualitas benang yang dihasilkan oleh perusahaan pemintalaan adalah hal yang mutlak perlu dipertahankan bahkan ditingkatkan, akhir-akhir ini di PT. X terjadi penurunan kualitas benang, yaitu nilai koefisien friksi dan hairiness benang. Salah satu faktor yang mempengaruhi nilai koefisien friksi dan hairiness benang yaitu proses pemberian lilin yang dilakukan di mesin winding. Dalam proses pemberian lilin terdapat beberapa pilihan kecepatan rol pelilinan. Pada penelitian ini dilakukan percobaan di mesin winding dengan memvariasikan lima variasi kecepatan rol pelilinan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh kecepatan putaran rol pelilinan terhadap nilai koefisien friksi dan hairiness benang serta mengetahui kecepatan putaran rol pelilinan yang akan menghasilkan nilai koefisien friksi serta hairiness benang minimum. Percobaan dilakukan di mesin winding merek Savio Polar M dengan bahan baku benang poliester 100% Ne 30s. Variasi kecepatan rol pelilinan yang digunakan yaitu RPM 20, 45, 56, 75, dan 113. Benang hasil percobaan lalu diuji koefisien friksi dan hairiness-nya. Hasilnya kecepatan rol pelilinan memberikan pengaruh terhadap nilai koefisien friksi dan hairiness benang yang dihasilkan. Penyetelan kecepatan rol pelilinan yang menghasilkan nilai koefisien friksi dan hairiness minimum yaitu RPM 20 yang menghasilkan nilai koefisien friksi sebesar 0,11752 u dan hairiness sebesar 5,448 cm/1cm benang.

Kata Kunci


rol pelilinan, winding, koefisien friksi, hairiness

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Bendak, A. & El-Marsafi, S. Effects of chemical modifications on polyester fibres. J. Islam. Acad. Sci. 4, 275–284 (1991).

Xia, Z. & Xu, W. A Review of Ring Staple Yarn Spinning Method Development and Its Trend Prediction. J. Nat. Fibers 10, 62–81 (2013).

Li, P., Guo, M., Sun, F. & Gao, W. Reducing yarn hairiness in ring spinning by an agent-aided system. Text. Res. J. 89, 4438–4451 (2019).

Haleem, N. & Wang, X. Recent research and developments on yarn hairiness. Text. Res. J. 85, 211–224 (2015).

Sun, Y., Li, Z., Pan, R., Zhou, J. & Gao, W. Measurement of long yarn hair based on hairiness segmentation and hairiness tracking. J. Text. Inst. 108, 1271–1279 (2017).

Becerir, B., Akgun, M. & Alpay, H. R. Effect of some yarn properties on surface roughness and friction behavior of woven structures. Text. Res. J. 86, 975–989 (2016).

Hobbs, R. E. & Ridge, I. M. L. A new estimate of the yarn-on-yarn friction coefficient. J. Strain Anal. Eng. Des. 53, 191–196 (2018).

Wang, Y., Chen, X., Young, R. & Kinloch, I. Finite element analysis of effect of inter-yarn friction on ballistic impact response of woven fabrics. Compos. Struct. 135, 8–16 (2016).

Cercetare-dezvoltare, I. N. De et al. Industria. 70, 203–296 (2019).

Mather, R. R. & Wardman, R. H. The chemistry of textile fibres. (2013).




DOI: https://doi.org/10.53298/texere.v22i1.03

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


e-ISSN2774-1893
p‐ISSN1411-3090
PenerbitPoliteknik STTT Bandung


TEXERE telah terindeks pada:
Sinta S4 Google Scholar  Portal Garuda