PENGARUH KETIDAKSTABILAN TEGANGAN BENANG PADA PROSES REWINDING TERHADAP MUTU BENANG DI MESIN JUMBO WINDER NAKAGOSHI TIPE MT-JS
Sari
Mutu barang merupakan faktor penting yang harus diperhatikan dalam penggunaan suatu barang. PT “X” merupakan perusahaan yang memproduksi kain berbahan baku poliester 100%. Mutu kain yang dihasilkan sangat tergantung dengan mutu benang yang diproses. PT “X” memproses berbagai jenis benang, terdapat benang yang tersusun dari dua jenis benang disatukan (benang bikomponen), dinamakan benang spesial. Pada proses persiapan pertenunan, terdapat proses yang dinamakan rewinding, pada proses ini benang diubah bentuk gulungannya sesuai dengan kebutuhan proses selanjutnya menggunakan mesin Jumbo Winder. Berdasarkan pengamatan, terdapat spindel dengan putaran yang tidak sentris di Mesin Jumbo Winder yang menyebabkan tegangan berbeda, dan tegangan yang dihasilkan lebih tinggi. Untuk benang bikomponen, perbedaan tegangan kemungkinan dapat mempengaruhi terhadap mutu benangnya. Untuk mengetahui pengaruh dari tegangan benang yang berubah terhadap mutu benang bikomponen yang dihasilkan, maka dilakukan percobaan dengan membuat sample pada Mesin Jumbo Winder dengan kondisi putaran spindel sentris dan putaran spindel tidak sentris. Setelah itu dilakukan pengujian terhadap mutu benangnya meliputi, kekuatan tarik benang, mulur benang, nomor benang (denier) dan jumlah interlace pada benang. Berdasarkan hasil pengujian didapatkan perbedaan nilai rata-rata, yang menandakan adanya pengaruh tegangan benang terhadap mutu benangnya. Semakin tinggi tegangan benang akan menurunkan mulur dan kekuatan tarik benangnya, nomor benang yang dihasilkan lebih kecil dan jumlah interlace berkurang.
Kata Kunci
yarn tension
Teks Lengkap:
PDFDOI: https://doi.org/10.53298/texere.v15i1.46
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
e-ISSN | 2774-1893 |
p‐ISSN | 1411-3090 |
Penerbit | Politeknik STTT Bandung |
TEXERE telah terindeks pada:


